KEPUTUSAN KOMPETISI: AMIHAN ESPORTS & AMI KARLLL
Berdasarkan investigasi yang dibuka kembali dengan adanya bukti baru dalam kasus Amihan Esports dan persyaratan anggotanya, AMI Karlll (Karl Ken Bautista), Riot Games Southeast Asia Esports telah memutuskan bahwa AMI Karlll melanggar Aturan 2.3 (Usia) Wild Rift SEA Icon Series Philippines Competition Policy karena mengajukan dokumen yang secara ilegal dipalsukan dan tidak mencerminkan usia aslinya, agar memenuhi syarat kompetisi yaitu usia minimum 17 tahun.
Karena beberapa anggota tim terlibat dalam proses ini, organisasi Amihan Esports akan dilarang bertanding dalam semua esports Riot Games selama 12 bulan, diberlakukan segera. Keputusan individu lainnya termasuk:
- Karl Ken Bautista atau AMI Karlll - pelarangan bertanding selama 9 bulan dalam semua esports Riot Games. Pelarangan dianggap dimulai sejak pertandingan terakhirnya (26 Juni 2021).
- Christian Villegas, mantan Manajer Tim - pelarangan bertanding selama 12 bulan dalam semua esports Riot Games
- Francis Mariano, Pemilik Tim - pelarangan bertanding tanpa batas waktu dalam semua esports Riot Games. Francis berhak mengajukan pengembalian hak setelah 2 tahun sejak tanggal pengumuman ini.
Tim tersebut juga harus menyerahkan kembali hadiah kemenangan mereka baik dari SEA Icon Series Philippines Summer Season dan SEA Icon Series Summer Super Cup. Hadiah uang yang dikembalikan akan didonasikan ke yayasan amal pilihan Riot, melalui Riot Games Social Impact Fund. Slot Amihan Esports untuk SEA Icon Series Fall Season akan dikosongkan, dan PPGL akan mengumumkan tim baru sebagai penggantinya.
KONTEKS
Riot Games Southeast Asia Esports segera melakukan investigasi ketika mengetahui dugaan peretasan peta dan ketidakakuratan dokumen pemain untuk AMI Karlll (Karl Ken Bautista) pada SEA Icon Series Philippines Summer Season in June 2021.
Investigasi awal Riot menemukan bahwa permainan AMI Karlll bersih, serta akta kelahiran yang dikumpulkannya sah. Namun, dengan adanya bukti baru terkait dokumen pemain AMI Karlll pada bulan Juli 2021 setelah SEA Icon Series Summer Super Cup, Riot membuka kembali investigasi terhadap pemain dan organisasi tersebut. Meski AMI Karlll tetap bersih dari tuduhan peretasan peta, Riot menerima pengakuan dan bukti kuat bahwa dokumen pemain ini memang dipalsukan agar tidak mencerminkan usianya yang sebenarnya pada saat pendaftaran, sekaligus yang diketahui organisasinya, bahwa AMI Karlll di bawah umur.
Prioritas utama Riot adalah untuk mempertahankan integritas kompetitif pada semua turnamen esports kami serta keamanan dan keselamatan para tim profesional, sehingga kami menganggap serius pelanggaran seperti ini. Semua tim yang berpartisipasi diharapkan untuk mematuhi aturan main yang adil, yang telah disetujui di awal sebelum partisipasi di dalam turnamen. Pelanggaran aturan main yang adil tidak akan ditoleransi.
KEPUTUSAN
Sebagai organisasi, Amihan Esports telah melanggar Aturan 2.3 (Usia) Wild Rift SEA Icon Series Philippines Competition Policy dan akan dilarang bertanding dalam semua esports Riot Games selama 12 bulan, diberlakukan segera. Pelarangan akan diakhiri pada bulan Juli 2022.
Anggota tim secara individu juga akan menerima penalti karena keterlibatannya dalam pemalsuan dokumen pemain dan tidak memberi tahu petugas turnamen dan Riot Games Southeast Asia Esports. Karl Ken Bautista atau AMI Karlll dilarang bertanding dalam semua esports Riot Games selama 9 bulan efektif sejak tanggal pertandingan terakhirnya. Christian Villegas, mantan Manajer Tim, dilarang bertanding dalam semua esports Riot Games selama 12 bulan diberlakukan segera. Francis Mariano, Pemilik Tim, dilarang bertanding dalam semua esports Riot Games tanpa batas waktu karena tidak bekerja sama dengan investigasi Riot Games. Francis berhak mengajukan pengembalian hak setelah 2 tahun.
ATURAN TERKAIT
2.3 Usia
Pemain dianggap memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pertandingan apa pun yang terafiliasi dengan Icon Series setelah ulang tahunnya yang ke-17, yang diartikan sebagai telah hidup selama 17 tahun.
8.2.7 Investigasi Perilaku Pemain
Jika Riot Partner Operator atau Riot menemukan bahwa sebuah Tim atau seorang Anggota Tim telah melanggar Summoner’s Code, Ketentuan Layanan League of Legends: Wild Rift, atau aturan lain dalam League of Legends: Wild Rift, Riot Partner Operator atau petugas resmi Riot dapat memberikan penalti atas kebijaksanaan mereka sendiri. Jika petugas resmi Riot Partner Operator menghubungi Anggota Tim untuk membahas investigasi, Anggota Tim tersebut wajib menyampaikan yang sebenarnya. Jika Anggota Tim menyembunyikan informasi atau menyesatkan petugas resmi Riot Partner Operator sehingga muncul halangan dalam investigasi, Tim dan/atau Anggota Tim akan menerima penalti.